Alkisah ada seorang tukang buah yang berpacaran dengan seorang tukang sayur. Hubungan mereka makin lama makin memburuk.Tak ada lagi komunikasi.
Sehingga akhirnya si tukang buah mengirimkan sepucuk surat.:
Kekasihku..
Cintaku...
Wajahmu memang MANGGIS.
Watakmu juga MELON-kolis.
RAMBUTANmu hitam terurai.
Tubuhmu langsing semampai.
Sebagai lelaki, aku sangat MANGGA memiliki gadis se-MANGGIS engkau menjadi kekasihku.
Tapi hatiku NANAS karena JAMBUru. Tak PIRcaya aku melihatmu berjalan meLENGKENG bersama lelaki lain.
SIRSAK napasku.
Bersusah PAPAYA kutahan,
Tapi hatiku terlanjur ANGGUR lebur.
Ini DELIMA dalam hidupku. Memang ini SALAK-ku juga, jarang APEL malam minggu.
Ya Tuhan, mohon BELIMBING-mu.
Kekasihku, kalau memang PERPISANGAN ini yang terbaik untukku,
SEMANGKA Kau bahagia dengan pria lain.
SAWOnara..
Dari: DURIANto
Kekasihnya membalas surat itu:
Membalas KENTANG suratmu itu...
BOROKOLI sudah kubilang,
Hubungan kita memang sudah tak SELEDRI yang dulu lagi.
Salahmu sendiri.
Kau makin kasar, sering bersumpah SEREHpah.
Setiap datang rambutmu selalu KUCAI.
JAGUNGmu gak pernah dicukur.
Disuruh datang malam minggu, eehh nongolnya hari LABU.
Ditambah kondisi keuanganmu makin lama makin PARE.
Kalau mau nelpon aku aja mesti ke WORTEL.
Tiap makan di restoran selalu aku yang BAYAM.
Terus TERONG aja, cintaku padamu sudah lama TOMAT!
Jangan KANGKUNG aku lagi!
CABEE deeeh!!!
Silahkan tertawa sepuasnya atau senyum2 juga boleh :)
Hahhahahahahahha Ngakak Sepuasnya haduhh lucu abis gan